SMKN 1 Mundu Cirebon

Senin, 03 Maret 2014

Profile SMKN 1 Mundu Cirebon


Untuk pertama kalinya sekolah ini berdiri dan beroperasi pada tanggal 1 Agustus 1965 berdasar SK Mendikbud No. 79/Dirpt/Bi/65, tanggal 8 Juli 1965 dengan nama Sekolah Teknologi Menengah Perikanan Laut (STM-PL) Negeri Cirebon, berlokasi di Jalan Pasuketan No. 15 Kodya Cirebon, dengan dua jurusan, yaitu:
1.   Teknik Penangkapan Ikan (TPI)
2.   Processing/Pengolahan Ikan  (PI)
Pada tahun 1973, berpindah alamat ke Jalan Kalijaga Mundupesisir No. 01 Cirebon.  Berdasarkan SK Mendikbud No. 0298/0/1976, tanggal 9 Desember 1976,  berganti nama menjadi Sekolah Menengah Teknologi Pertanian (SMT Pertanian) Negeri Cirebon, dengan dua program studi, yaitu
1.  Teknologi Penangkapan Ikan (TPI)
2.  Teknologi Hasil Pertanian (THP)





Pada tahun ajaran 1988/1989 dibuka program studi baru, yaitu Budidaya Ikan (BI). Pada tahun 1997 seluruh sekolah kejuruan (STM,SMEA,  SMKK,  SMT Pertanian dan sejenisnya) diseragamkan namanya menjadi Sekolah Menengah Kejuruan (SMK). Sejak itu SMT Pertanian Negeri Cirebon berrganti nama menjadi SMK Negeri 1 Mundu Cirebon dan membuka 2 program keahlian baru yaitu : Teknika Kapal Penangkapan Ikan (TKPI) dan Teknik Komputer dan Jaringan (TKJ).

.: Identitas Sekolah :.

NPSN:20214795
NSS:581021709001
Nama Sekolah:SMKN 1 MUNDU CIREBON
Tahun Dibuka:1965
Tahun Akhir Renovasi:2012
Alamat:JL. Raya Mundu Pesisir No. 01
Desa/Kelurahan:Mundu Pesisir
Kode Pos:45173
Kecamatan:Kecamatan Mundu
Kabupaten:Kabupaten Cirebon
Provinsi:Propinsi Jawa Barat
Status Sekolah:Negeri
Bentuk Sekolah:Biasa/Konvensional
Jenis Sekolah:SMK
Jarak Sekolah Sejenis:1 km
Waktu Penyelengaraan:Pagi
Sertifikasi ISO:9001:2008
Latitude:-6.750599286626908
Longitude:108.58911663293839

.: Dokumen dan Perijinan :.

No. SK Pendirian:79/Dirpt/BI/1965
Tgl. SK Pendirian:07-08-1965
No.SK Akhir Sekolah:79/Dirpt/BI/1965
Tgl. SK Akhir Sekolah:07-08-1965
Akreditasi:Terakreditasi A
No. SK Akreditasi:00200/536/BAN-SM/XI/2010
Tgl. SK Akreditasi:09-11-2010

.: Program Keahlian :.

1.  Nautika Kapal Penangkap Ikan (NKPI)
2.  Teknika Kapal Penangkap Ikan (TKPI)
3.  Agribisnis Perikanan (AP)
4.  Teknologi Pengolahan Hasil Perikanan (TPHPi)
5.  Teknik Komputer dan Jaringan (TKJ)

.: Kontak :.

Telpon:0231-510385 atau 0231-510956
No. Fax:0231-510385
Email:smk1mundu@yahoo.co.id
Website:www.smkn1-mundu.sch.id

Asam Kuat vs Asam Lemah

Sabtu, 01 Maret 2014

Asam Kuat vs Asam Lemah

Asam kuat- asam lemah, basa kuat-basa lemah, gimana cara membedakannya? Itulah pertanyaan yang selalu terlontar dari banyak siswa. Haruskah  dihafalkan? Boleh aja, tapi lama-lama akan hafal sendiri.  Tapi itu kalau sering belajar lho..!  Ha ha ha..
Sebagai pedoman sederhana adalah sebagai berikut.  Asam atau basa kuat memiliki harga  Ka (Kb untuk basa) yang sangat besar dan biasanya tidak dituliskan di buku ataupun dalam soal.  Sebaliknya, asam atau basa lemah memiliki harga Ka (Kb untuk basa) yang kecil atau bahkan sangat kecil. Di buku (pada soal) harganya selalu dicantumkan atau justru yang ditanyakan.  Jadi, bila dalam soal diketahui nilai Ka atau Kb ataupun α (derajat ionisasi), berarti kemungkinan besar merupakan asam atau basa lemah.  Bila sebaliknya berarti asam atau basa kuat.
Selanjutnya agar lebih yakin, berikut perkiraan untuk mengkategorikan asam. Apakah termasuk asam kuat ataukah sebaliknya berdasarkan nilai Ka yang dimiliki.




Nilai Kimia
Kategori Asam
< 10-7 asam sangat lemah
10-7 – 10-2 asam lemah
10-2 – 103 asam kuat
> 103 asam sangat kuat

Contoh beberapa asam dengan harga Ka-nya :

Jenis dan contoh asam Nilai Kimia Kategori Asam
Asam kuat

1.       HClO4 3 x 1010 Asam sangat kuat
2.       HI 1 x 109 Asam sangat kuat
3.       HCl 1 x 107 Asam sangat kuat
4.       HNO3 28 Asam kuat
5.       H2SO4 Ka1 : 1 x 103 (Ka2 : 1 x 103) Asam kuat/sangat kuat



Asam lemah

6.       HF 7,2 x 10-4 Asam lemah
7.       CH3COOH 1,8 x 10-5 Asam lemah
8.       HClO 3,1 x 10-8 Asam sangat lemah
9.       HCN 4,0 x 10-10 Asam sangat lemah



Hitungan Kimia

Pereaksi Pembatas (Hitungan Kimia)


   Sesuai namanya, pereaksi pembatas adalah zat (pereaksi) yang membatasi jumlah produk yang dihasilkan pada suatu reaksi.  Dikatakan membatasi jumlah produk yang dihasilkan karena zat tersebut telah habis terlebih dahulu selagi zat yang lain masih ada, padahal keberadaannya sangat diperlukan untuk reaksi selanjutnya (menghasilkan produk).   Jadi, pereaksi pembatas adalah pereaksi yang habis terlebih dahulu (pertama kali).
Pereaksi pembatas dapat ditentukan dengan cara membagi jumlah mol setiap pereaksi masing-masing dengan koefisien reaksinya (= kuosien reaksi, Q).  Tentu saja dari reaksi yang sudah setara.  Pereaksi dengan kuosien reaksi terkecil merupakan pereaksi pembatas. Dengan demikian kalau tersedia beberapa zat pereaksi dengan jumlahnya masing-masing, kita dapat meramalkan zat pereaksi apa yang nantinya habis terlebih dahulu atau zat apa yang tersisa.
Untuk perhitungan selanjutnya, jumlah (mol) pereaksi pembatas dipakai sebagai pembanding/ standarnya.  Baik jumlah produk ataupun zat lain yang bereaksi.
Contoh : Sebanyak 6,5 gram logam Zn (Ar Zn = 65) direaksikan dengan 1000 mL larutan HCl 0,16 M.  Tentukan jumlah zat yang tersisa dan volume gas H2 yang dihasilkan (STP).  Reaksi yang terjadi:
Zn (s)  +  2HCl (aq)  –>  ZnCl2 (aq)  +  H2 (g)
Jawab :
Mol Zn = 6,5/65 = 0,1 mol (koefisien reaksi = 1)
Q Zn = 0,1/1 = 0,1
Mol HCl = 1000 x 0,16 = 160 mmol = 0,16 mol (koefisien reaksi = 2)
Q HCl = 0,16/2 = 0,08
Ternyata Q HCl < Q Zn, sehingga HCl merupakan pereaksi pembatas (pereaksi yang habis lebih dulu).
.                   Zn (s)       +       2HCl (aq)  —>       ZnCl2 (aq)  +       H2 (g)
Mula2        0,1                      0,16                          -                              -
Reaksi      -0,08                  -0,16                         +0,08                    +0,08
______________________________________________________ +
Akhir        0,02 mol           0                                0,08 mol              0,08 mol
Zat yang tersisa Zn = 0,02 mol
= (0,02 x 65) gram
= 1,30 gram
Gas H2 yang dihasilkan = 0,08 x 22,4 L
= 1,72 L


Pemisahan Minyak Bumi (Destilasi)



Pemisahan Minyak Bumi (Destilasi)

Destilasi merupakan teknik pemisahan yang didasari atas perbedaan perbedaan titik didik atau titik cair dari masing-masing zat penyusun dari campuran homogen. Dalam proses destilasi terdapat dua tahap proses yaitu tahap penguapan dan dilanjutkan dengan tahap pengembangan kembali uap menjadi cair atau padatan. Atas dasar ini maka perangkat peralatan destilasi menggunakan alat pemanas dan alat pendingin (Gambar 15.7).
Proses destilasi diawali dengan pemanasan, sehingga zat yang memiliki titik didih lebih rendah akan menguap. Uap tersebut bergerak menuju kondenser yaitu pendingin (perhatikan Gambar 15.7), proses pendinginan terjadi karena kita mengalirkan air kedalam dinding (bagian luar condenser), sehingga uap yang dihasilkan akan kembali cair. Proses ini berjalan terus menerus dan akhirnya kita dapat memisahkan seluruh senyawa-senyawa yang ada dalam campuran homogen tersebut.

Gambar15.7. Alat destilasi sederhana
Contoh dibawah ini merupakan teknik pemisahan dengan cara destilasi yang dipergunakan oleh industri. Pada skala industri, alcohol dihasilkan melalui proses fermentasi dari sisa nira (tebu) myang tidak dapat diproses menjadi gula pasir. Hasil fermentasi adalah alcohol dan tentunya masih bercampur secara homogen dengan air. Atas dasar perbedaan titik didih air (100 oC) dan titik didih alcohol (70oC), sehingga yang akan menguap terlebih dahulu adalah alcohol. Dengan menjaga destilasi maka hanya komponen alcohol saja yang akan menguap. Uap tersebut akan melalui pendingin dan akan kembali cair, proses destilasi alcohol merupakan destilasi yang sederhana, dan mempergunakan alat seperti pada Gambar 15.7.

Gambar 15.7 Destilasi yang dilakukan secara bertahap dari minyak bumi
Proses pemisahan yang lebih komplek terjadi pada minyak bumi. Dalam minyak bumi banyak terdapat campuran (lihat Bab 10). Atas dasar perbedaan titik didihnya, maka dapat dipisahkan kelompok-kelompok produk dari minyak bumi. Proses pemanasan dilakukan pada suhu cukp tinggi, berdasarkan perbedaan titik didih dan system pendingin maka kita dapat pisahkan beberapa kelompok minyak bumi. Proses ini dikenal dengan destilasi fraksi, dimana terjadi pemisahan-fraksi-fraksi dari bahan bakar lihat Gambar 15.7. proses pemisahan minyak bumi.
Sumber : http://www.chem-is-try.org/materi_kimia/kimia-kesehatan/pemisahan-kimia-dan-analisis/destilasi/

Makalah Polimer



BAB I.
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang
Kita hidup dalam era polimer. Bahan-bahan polimer alam yang sejak dahulu telah dikenal dan dimanfaatkan, seperti kapas, wool, dan damar. Polimer sintesis dikenal mulai tahun 1925, dan setelah hipotesis makromolekul yang dikemukakan oleh Staudinger mendapat hadiah Nobel pada tahun 1955, teknologi polimer mulai berkembang pesat. Beberapa contoh polimer sintesis yang ada dalam kehidupan sehari-hari, antara lain serat-serat tekstil poliester dan nilon, plastik polietilena untuk botol susu, karet untuk ban mobil dan plastik poliuretana untuk jantung buatan. Apakah Anda pernah melihat ibu Anda menggoreng telur dengan menggunakan penggorengan teflon? Bila struktur teflon ditentukan, maka molekul teflon ditemukan mengandung rantai karbon dengan mengikat atom-atom fluorin. Tetra fluoroetena (tetra fluoroetilena) merupakan molekul yang sangat non polar dan relatif kecil ukurannya serta cenderung berupa gas pada suhu kamar.

1.2. Tujuan Penyusunan Makalah
Tujuan pembuatan makalah ini merupakan salah satu dari proses kegiatan pembelajaran  Kimia yang sedang dipelajari dan dibahas di SMK Negeri 1 Mundu Cirebon khususnya pada semester VI pada tahun pembelajaran 2013/2014 supaya memperoleh pengetahuan dan gambaran tentang materi pembelajaran yang di pelajari serta agar mengenal lebih jauh pemahaman para peserta didik tentang materi tersebut.
Selain itu juga pembuatan makalah ini pun mengacu pada pengevaluasian terhadap materi-materi yang umum di pelajari di sekolah-sekolah yang ada.   
1.3. Perumusan Masalah
Mengingat dalam pembahasan materi pada semester VI ini banyak cakupan pembahasannya, maka materi-materi tersebut di pecah menjadi beberapa bagian dimana kelomok kami mendapatkan materi yang akan membahas materi Polimer yang meliputi :
a)     Pengertian Polimer
b)     Klasifikasi Polimer
c)      Kegunaan Polimer

1.4. Metode Pendekatan
Metode pendekatan makalah dan presentasi ini berdasarkan sumber-sumber materi berkaitan yang berasal dari buku-buku, internet dan sumber lainnya sebagai pelengkap penyusunan makalah ini.



BAB II.
PEMBAHASAN

2.1. Pengertian Polimer
Suatu molekul raksasa (makromolekul) yang terbentuk dari susunan ulang molekul kecil yang terikat melalui ikatan kimia disebut polimer (poly = banyak; mer = bagian). Suatu polimer akan terbentuk bila seratus atau seribu unit molekul yang kecil (monomer), saling berikatan dalam suatu rantai. Jenis-jenis monomer yang saling berikatan membentuk suatu polimer terkadang sama atau berbeda. Sifat-sifat polimer berbeda dari monomer-monomer yang menyusunnya.

2.1.1.   Contoh Polimer
Teflon (politetra-fluoroetilena) yang berwujud padat dibuat bila molekul-molekul gas tetra-fluoroetilena bereaksi membentuk rantai panjang. Contoh lain, molekul-molekul gas etilena bereaksi membentuk rantai panjang plastik polietilena yang ada pada kaleng susu. Vinil klorida, propena, tetra-fluoroetilena, dan stirena. Monomer akrilonitril membentuk polimer poliakrilonitril (PAN), yang dikenal dengan nama orlon, dan digunakan sebagai karpet dan pakaian “rajutan”. Ikatan rangkap pada karbon dalam monomer berubah menjadi ikatan tunggal, dan berikatan dengan atom karbon lain membentuk polimer.

2.1.2.   Struktur Polimer

Bila Anda ingin memahami struktur polimer, Anda dapat mengidentifikasi monomer yang secara berulang-ulang menyusun polimer tersebut. Karena polimer merupakan molekul yang besar, maka polimer umumnya disajikan dengan menggambarkan hanya sebuah rantai. Sebuah rantai yang digambarkan tadi harus mencakup paling tidak satu satuan ulang yang lengkap.

Selulosa, merupakan komponen utama tumbuhan, suatu senyawa organik yang kemungkinan sangat berlimpah di bumi. Bahan tumbuhan ini ditemukan di dalam dinding sel buah-buahan dan sayuran, tidak dapat dicerna oleh manusia. Selulosa yang melewati sistem pencernaan makanan tidak diubah, namun digunakan sebagai serat makanan yang diterima sistem pencerna makanan manusia dengan baik. Panjang molekul selulosa berjarak dari beberapa ratus hingga beberapa ribu unit glukosa, tergantung dari sumbernya
Selulosa merupakan polimer yang ditemukan di dalam dinding sel tumbuhan seperti kayu, dahan, dan daun. Selulosa itulah yang menyebabkan struktur-struktur kayu, dahan dan daun menjadi kuat. Dapatkah Anda menemukan bagian dari struktur molekul selulosa yang diulang? Ingat bahwa bagian cincin dari molekul selulosa semuanya identik. Ada satuan-satuan monomer yang bergabung membentuk polimer. Glukosa adalah nama monomer yang ditemukan di dalam selulosa. Satuan glukosa yang digambarkan dalam bentuk sederhana tanpa atom karbon dan hidrogen. Struktur lengkap glukosa digambarkan sebagai berikut.


2.2. Klasifikasi Polimer

2.2.1. Polimer Berdasarkan Reaksi Pembentukannya
Dua jenis utama dari reaksi polimerisasi adalah polimerisasi adisi dan polimerisasi kondensasi. Jenis reaksi yang monomernya mengalami perubahan reaksi tergantung pada strukturnya. Suatu polimer adisi memiliki atom yang sama seperti monomer dalam unit ulangnya, sedangkan polimer kondensasi mengandung atom-atom yang lebih sedikit karena terbentuknya produk sampingan selama berlangsungnya proses polimerisasi.
A.                 Polimer Adisi
Reaksi pembentukan teflon dari monomer-monomernya tetrafluoroetilen, disebut reaksi adisi. Perhatikan Gambar yang menunjukkan bahwa monomer etilena mengandung ikatan rangkap dua, sedangkan di dalam polietilena tidak terdapat ikatan rangkap dua.
Gambar 3. Reaksi Adisi
Monomer etilena mengalami reaksi adisi membentuk polietilena yang digunakan sebagai tas plastik, pembungkus makanan, dan botol. Pasangan elektron ekstra dari ikatan rangkap dua pada tiap monomer etilena digunakan untuk membentuk suatu ikatan baru menjadi monomer yang lain.
Menurut jenis reaksi adisi ini, monomer-monomer yang mengandung ikatan rangkap dua saling bergabung, satu monomer masuk ke monomer yang lain, membentuk rantai panjang. Produk yang dihasilkan dari reaksi polimerisasi adisi mengandung semua atom dari monomer awal. Berdasarkan diatas, yang dimaksud polimerisasi adisi adalah polimer yang terbentuk dari reaksi polimerisasi disertai dengan pemutusan ikatan rangkap diikuti oleh adisi dari monomer­monomernya yang membentuk ikatan tunggal. Dalam reaksi ini tidak disertai terbentuknya molekul-molekul kecil seperti H2O atau NH3.

          Mekanisme polimerisasi adisi dapat dibagi menjadi tiga tahap yaitu:
Sebagai contoh mekanisme polimerisasi adisi dari pembentukan polietilena

Ø  Inisiasi, untuk tahap pertama ini dimulai dari penguraian inisiator dan adisi molekul monomer pada salah satu radikal bebas yang terbentuk. Bila kita nyatakan radikal bebas yang terbentuk dari inisiator sebagai R’, dan molekul monomer dinyatakan dengan  CH2 = CH2, maka tahap inisiasi dapat digambarkan sebagai berikut:


Ø  Propagasi, dalam tahap ini terjadi reaksi adisi molekul monomer pada radikal monomer yang terbentuk dalam tahap inisiasi

Bila proses dilanjutkan, akan terbentuk molekul polimer yang besar, dimana ikatan rangkap C= C dalam monomer etilena akan berubah menjadi ikatan tunggal C – C pada polimer polietilena

Ø  Terminasi, dapat terjadi melalui reaksi antara radikal polimer yang sedang tumbuh dengan radikal mula-mula yang terbentuk dari inisiator (R’) CH2 – CH2 + R CH2 – CH2- R atau antara radikal polimer yang sedang tumbuh dengan radikal polimer lainnya, sehingga akan membentuk polimer dengan berat molekul tinggi R-(CH2)n-CH2° + °CH2-(CH2)n-R’ R-(CH2)n-CH2CH2-(CH2)n-R’ Beberapa contoh polimer yang terbentuk dari polimerisasi adisi dan reaksinya antara lain.

  • Polivinil klorida
n CH2 = CHCl   →   [ - CH2 - CHCl - CH2 - CHCl - ]n Vinil klorida polivinil klorida
  • Poliakrilonitril
n CH2 = CHCN →  [ - CH2 - CHCN - ]n

B.     Polimer Kondensasi

Polimer kondensasi terjadi dari reaksi antara gugus fungsi pada monomer yang sama atau monomer yang berbeda. Dalam polimerisasi kondensasi kadang-kadang disertai dengan terbentuknya molekul kecil seperti H2O, NH3, atau HCl.
Di dalam jenis reaksi polimerisasi yang kedua ini, monomer-monomer bereaksi secara adisi untuk membentuk rantai. Namun demikian, setiap ikatan baru yang dibentuk akan bersamaan dengan dihasilkannya suatu molekul kecil – biasanya air – dari atom-atom monomer. Pada reaksi semacam ini, tiap monomer harus mempunyai dua gugus fungsional sehingga dapat menambahkan pada tiap ujung ke unit lainnya dari rantai tersebut. Jenis reaksi polimerisasi ini disebut reaksi kondensasi.
Dalam polimerisasi kondensasi, suatu atom hidrogen dari satu ujung monomer bergabung dengan gugus-OH dari ujung monomer yang lainnya untuk membentuk air.

Kondensasi terhadap dua monomer yang berbeda yaitu 1,6 – diaminoheksana dan asam adipat yang umum digunakan untuk membuat jenis nylon. Nylon diberi nama menurut jumlah atom karbon pada setiap unit monomer. Dalam gambar ini, ada enam atom karbon di setiap monomer, maka jenis nylon ini disebut nylon 66.

Contoh lain dari reaksi polimerisasi kondensasi adalah bakelit yang bersifat keras, dan dracon, yang digunakan sebagai serat pakaian dan karpet, pendukung pada tape – audio dan tape – video, dan kantong plastik.
Monomer yang dapat mengalami reaksi polimerisasi secara kondensasi adalah monomer-monomer yang mempunyai gugus fungsi, seperti gugus -OH; -COOH; dan NH3.

2.2.2.               Polimer Berdasarkan Sifat Thermalnya

Plastik adalah salah satu bentuk polimer yang sangat berguna dalam kehidupan sehari-hari. Beberapa plastik memiliki sifat-sifat khusus, antara lain lebih mudah larut pada pelarut yang sesuai, pada suhu tinggi akan lunak, tetapi akan mengeras kembali jika didinginkan dan struktur molekulnya linier atau bercabang tanpa ikatan silang antar rantai. Proses melunak dan mengeras ini dapat terjadi berulang kali. Sifat ini dijelaskan sebagai sifat termoplastik.
Bahan-bahan yang bersifat termoplastik mudah untuk diolah kembali karena setiap kali dipanaskan, bahan-bahan tersebut dapat dituangkan ke dalam cetakan yang berbeda untuk membuat produk plastik yang baru. Polietilen (PE) dan polivinilklorida (PVC) merupakan contoh jenis polimer ini.
Sedangkan beberapa plastik lainnya mempunyai sifat-sifat tidak dapat larut dalam pelarut apapun, tidak meleleh jika dipanaskan, lebih tahan terhadap asam dan basa, jika dipanaskan akan rusak dan tidak dapat kembali seperti semula dan struktur molekulnya mempunyai ikatan silang antar rantai. Polimer seperti ini disusun secara permanen dalam bentuk pertama kali mereka dicetak disebut polimer termosetting.
Plastik-plastik termosetting biasanya bersifat keras karena mereka mempunyai ikatan-ikatan silang. Plastik termoset menjadi lebih keras ketika dipanaskan karena panas itu menyebabkan ikatan-ikatan silang lebih mudah terbentuk. Bakelit, poli(melanin formaldehida) dan poli (urea formaldehida) adalah contoh polimer ini. Sekalipun polimer-polimer termoseting lebih sulit untuk dipakai ulang daripada termoplastik, namun polimer tersebut lebih tahan lama. Polimer ini banyak digunakan untuk membuat alat-alat rumah tangga yang tahan panas seperti cangkir.
Perbedaan sifat-sifat plastik termoplas dan termoset disimpulkan pada Tabel 2. Perbedaan sifat plastik termoplas dan plastik termoset
        Tabel 2. Perbedaan Plastik Termoplast dan Termoset
Plastik Termoplas
Plastik Termoset
Mudah diregangkan
Keras dan Rigid
Fleksibel
Tidak Fleksibel
Tidak leleh rendah
Tidak meleleh jika dipanaskan
Dapat dibentuk ulang
Tidak dapat dibentuk ulang

2.2.3.            Polimer Berdasarkan Asalnya

Berdasarkan asalnya, polimer dibedakan atas polimer alam dan polimer buatan. Polimer alam telah dikenal sejak ribuan tahun yang lalu, seperti amilum, selulosa, kapas, karet, wol, dan sutra. Polimer buatan dapat berupa polimer regenerasi dan polimer sintetis. Polimer regenerasi adalah polimer alam yang dimodifikasi. Contohnya rayon, yaitu serat sintetis yang dibuat dari kayu (selulosa). Polimer sintetis adalah polimer yang dibuat dari molekul sederhana (monomer) dalam pabrik.


A.   Polimer Sintetis
Polimer sintetis yang pertama kali yang dikenal adalah bakelit yaitu hasil kondensasi fenol dengan formaldehida, yang ditemukan oleh kimiawan kelahiran Belgia Leo Baekeland pada tahun 1907. Bakelit merupakan salah satu jenis dari produk-produk konsumsi yang dipakai secara luas. Beberapa contoh polimer yang dibuat oleh pabrik adalah nylon dan poliester, kantong plastik dan botol, pita karet, dan masih banyak produk lain yang Anda lihat sehari-hari.

Ahli kimia telah mensintesis polimer di dalam laboratorium selama 100 tahun. Dapatkah Anda membayangkan kehidupan tanpa  mengenal polimer sintesis ini? Pada musim hujan, Anda mungkin akan kehujanan saat pergi sekolah tanpa membawa jas hujan yang terbuat dari nilon, makan makanan yang basi untuk makan siang tanpa kantong plastik atau suatu wadah dari bahan polimer, dan memakai seragam olahraga yang terbuat dari bahan tekstil yang lebih berat dari buatan pabrik sintesis. Banyak polimer telah membantu kita dalam menyumbang kehidupan kita.

B.  Polimer alam
Laboratorium bukan satu-satunya tempat mensintesis polimer. Sel­sel kehidupan juga merupakan pabrik polimer yang efisien.
Protein, DNA, kitin pada kerangka luar serangga, wool, jaring laba-laba, sutera dan kepompong ngengat, adalah polimer-polimer yang disintesis secara alami. Serat-serat selulosa yang kuat menyebabkan batang pohon menjadi kuat dan tegar untuk tumbuh dengan tinggi seratus kaki dibentuk dari monomer-monomer glukosa, yang berupa padatan kristalin yang berasa manis.
Banyak polimer-polimer sintesis dikembangkan sebagai pengganti sutra. Gagasan untuk proses tersebut adalah benang-benang sintesis yang dibentuk di pabrik diambil dari laba-laba. Amati Gambar 6 yang menggambarkan kesamaan antara pemintalan dari laba-laba dan pemintalan secara industri.
Gambar 12. Pemintalan secara industri (a) dan pemintalan dari laba-laba (b)
Benang yang panjang, halus dipintal ketika molekul-molekul polimer itu ditekan melalui lubang kecil didalam pemintalan, baik secara alami dan industri
Karet merupakan polimer alam yang terpenting dan dipakai secara luas. Bentuk utama dari karet alam, terdiri dari 97% cis-1,4-poliisoprena, dikenal sebagai hevea rubber. Karet ini diperoleh dengan menyadap kulit sejenis pohon (hevea brasiliensis) yang tumbuh liar. Hampir semua karet alam diperoleh sebagai lateks yang terdiri dari sekitar 32 – 35% karet dan sekitar 5% senyawa lain, termasuk asam lemak, gula, protein, sterol, ester dan garam.
Polimer alam lain adalah polisakarida, selulosa dan lignin yang merupakan bahan dari kayu.

2.2.4.            Polimer Berdasarkan Jenis Monomernya

Berdasarkan jenis monomernya, polimer dibedakan atas homopolimer dan kopolimer. Homopolimer terbentuk dari sejenis monomer, sedangkan kopolimer terbentuk lebih dari sejenis monomer. Uraian berikut menjelaskan perbedaan dua golongan polimer tersebut.
A.     Homopolimer
Homopolimer merupakan polimer yang terdiri dari satu macam monomer, dengan struktur polimer. . . – A – A – A – A – A – A -. . .

B.     Kopolimer
Kopolimer merupakan polimer yang tersusun dari dua macam atau lebih monomer. Contoh: polimer SBS (polimer stirena-butadiena-stirena)

B.1. Jenis-jenis kopolimer
a)  Kopolimer acak, yaitu kopolimer yang mempunyai sejumlah satuan berulang yang berbeda tersusun secara acak dalam rantai polimer. Strukturnya: . . . – A – B – A – A – B – B – A – A -. . . .
b)  Kopolimer bergantian, yaitu kopolimer yang mempunyai beberapa kesatuan ulang yang berbeda berselang-seling adanya dalam rantai polimer. Strukturnya:. . . – A – B – A – B – A – B – A – B – . . .
c)  Kopolimer balok (blok), yaitu kopolimer yang mempunyai suatu kesatuan berulang berselang-seling dengan kesatuan berulang lainnya dalam rantai polimer. Strukturnya: . . . – A – A – A – A – B – B – B – B – A – A – A – A -. . .
d)   Kopolimer tempel/grafit, yaitu kopolimer yang mempunyai satu macam kesatuan berulang menempel pada polimer tulang punggung lurus yang mengandung hanya satu macam kesatuan berulang dari satu jenis monomer. Strukturnya
Gambar 15. Kopolimer/Grafit
Top of Form
Kalau bicara masalah polymer sangat luas sekali, yang di bicarakan di atas adalah sebagian kecil tiori yang ada di polymer. Memang benar salah satu adalah polymer addisi seperti yang di jumpai di acrylic solution,di mana applikasinya banyak sekali terutama untuk bahan dasar cat,baik cat mobil maupun car dekorative. Ada juga polymer yang medianya adalah air,bahan adalah acrylic dan reaksi yang terjadi adalah addisi. Aplikasi nya juga banyak di antaranya , cat tembok,textil. ink dan pigment printing. Sedangkan polymer yang terbentuk karena proses kondensasi seperti saturated polyester dan unsaturated polyester .dimana aplikasi dari saturated adalah utk cat kayu,cat mobil dll,sedangkan utk unsaturated aplikasinya adalah utk fiber glass,yang biasanya orang menyebutnya resin dan kancing baju dll.

2.3.          Jenis-ienis Polimer

a)     Poly Ethylene (PE)
Barang Plastik Yang Digunakan Sebagai Packing Minuman Atau Barang Cairan.
b)     Poly Propylene (PP)
Bahan Plastik Yang Digunakan Untuk Dipakai Pada Packing Makanan Kering Atau Snack.
c)      Poly Vinly Chlorine (PVC)
Bahan Plastik Yang dipergunakan Untuk Packing Botol Minyak,Daging,Pipa Air Dan Jendela Plastik.
d)     Oriented Polystyrene (OPP)
Sangat Bening,Kurang Tahan Panas.
e)     High Density Polyethylene (HDPE)
Bahan Plastik Yang Berwarna Putih susu Atau Putih Bersih.
f)       Karet Bahan
Adalah Karet Yang Berupa Karet Gelang Bersifat Transparant,Kuat dan Elastis.
g)     Low Density Polyethylene (LDPE)
Bahan Plastik Yang digunakan Untuk Pelapis Kaleng.
h)     Polyethylene Terephthalate (PET)
Adalah Polimer Jernih Dan kuat Dengan Sifat-sifat Penahan Gas Dan Kelembaban.
i)       Polystyrene(PS)
Bersifat Berubah Bentuk Dan Berbunyi.
j)       Lunchbox Polystyrene
Bahan Plastik Yang Digunakan Untuk Packing Makanan Ringan,Nasi,Dll.
k)     Plastik Cor
Adalah Bahan Plastik Yang Bisa dipergunakan Untuk Pengecoran Bangunan.

2.4.          Kegunaan Polimer

Pemanfaatan polimer meliputi berbagai aspek kehidupan. Industri
polimer berkembang pesat selama beberapa puluh tahun terakhir ini,
bahan industri polimer dapat dipandang sebagai industri dasar negara.


Pemanfaatan polimer dalam kehidupan tergantung sifat-sifat
polimer. Bentuk-bentuk polimer yang banyak digunakan dalam kehidupan
adalah serat, elastomer, plastik, pelapis permukaan (cat) dan bahan
perekat (adhesive).

1.    Polietena
Polietilena (disingkat PE) (IUPAC: Polietena) adalah termo plastik atau merupakanpolimer plastik yang sifatnya ulet (liat), massa jenis rendah, lentur, sukar rusak apa bila lama dalam keadaan terbuka di udara maupun apabila terkena tanah lumpur, tetapi tidak tahan panas. Kegunaan polietena adalah untuk memproduksi lembaran untuk kantong plastik, pembungkus halaman, ember, dsb.
2.    Polipropena
Polipropilena atau polipropena (PP) adalah sebuah polimer termo-plastik yang dibuat oleh industri kimia dan digunakan dalam berbagai aplikasi, diantaranya pengemasan,tekstil (contohnya tali, pakaian dalam  termal, dan karpet), alat tulis, berbagai tipe wadah terpakaikan ulang serta bagian plastik, perlengkapan labolatorium, pengeras suara, komponen otomotif, dan uang kertas polimer. Plastik ini juga digunakan untuk membuat botol plastik, karung, bak air, tali, dan kanel listrik (insulator). Polimer adisi yang terbuat dari propilena monomer, permukaannya tidak rata serta memiliki sifat resistan yang tidak biasa terhadap kebanyakan pelarut kimia, basa dan asam.Polipropena biasanya didaur-ulang, dan simbol daur ulangnya adalah nomor "5": nomor 5 yang dkelilingi sebuah simbol daur ulang, dengan huruf "P P" di bawah. Polipropena mempunyai sifat yang sama dengan polietena. Oleh karena plastik ini juga banyak diproduksi, hanya kekuatannya lebih besar dari polietena dan lebih tahan panas serta tahan terhadap reaksi asam dan basa.

3.    PVC
Polivinil klorida(IUPAC: Poli(kloroetanadiol)), biasa disingkat PVC, Plastik PVC bersifat termo plastik dengan daya tahan kuat. Plastik ini juga bersifat tahan serta kedap terhadap minyak dan bahan organik. Ada dua tipe plastik PVC yaitu bentuk kaku dan bentuk fleksibel.Plastik bentuk kaku digunakan untuk membuat konstruksi bangunan, mainan anak-anak,  pipa PVC (paralon), meja, lemari, piringan hitam, dan beberapa komponen mobil. Adapun plastik bentuk fleksibel, jenis ini digunakan untuk membuat selang plastik dan isolasi listrik.Dalam hal penggunaannya, plastic PVC menempati urutan ketiga dan sekitar 68% digunakan untuk konstruksi bangunan (pipa saluran air).

4.    Teflon 
Teflon merupakan nama lain dari Politetrafluoroetena (PTFE).Teflon merupakan lapisan tipis yang sangat tahan panas dan tahan terhadap bahan kimia.Teflon digunakan untuk pelapis wajan (panci anti lengket), pelapis tangki di pabrik kimia, pipa anti patah, dan kabel listrik.

5.    Polibutaena
Polibutadien adalah karet sintetis yang merupakan polimer terbentuk dari proses polimerisasidari monomer 1,3-butadiena. Memiliki resistensi yang tinggi terhadap aus dan digunakan terutama dalam pembuatan ban.Ini juga telah digunakan untuk melapisi atau merangkum rakitan elektronik, menawarkan tahanan listrik yang sangat tinggi.Polibutadiena paling banyak digunakan untuk membuat ban mobil. Karet ini juga dapat digunakan pada bantalan kereta api, blok jembatan, bola golf,selang air, dll.

6.    Poliester
Poliester adalah suatu kategori polimer yang mengandung gugus fungsional ester dalam rantai utamanya. Meski terdapat banyak sekali poliester, istilah "poliester" merupakan sebagai sebuah bahan yang spesifik lebih sering merujuk pada polietilena tereftalat (PET). Poliester termasuk zat kimia yang alami, seperti yang kitin dari kulit ari tumbuhan, maupun zat kimia sintetis seperti polikarbonat dan polibutirat.Dapat diproduksi dalam berbagai bentuk seperti lembaran dan bentuk 3 dimensi, poliester sebagai termoplastik bisa berubah bentuk sehabis dipanaskan. Walau mudah terbakar di suhu tinggi, poliester cenderung berkerut menjauhi api dan memadamkan diri sendiri saat terjadi pembakaran. Serat poliester mempunyai kekuatan yang tinggi dan E-modulus serta penyerapan air yang rendah dan pengerutan yang minimal bila dibandingkan dengan serat industri yang lain.

Poliester digunakan untuk membuat botol, film, tarpaulin, kano, tampilan kristal cair,hologram,penyaring, saput (film) dielektrik untuk kondensator, penyekat saput buat kabel dan pita penyekat.Kain poliester tertenun digunakan dalam pakaian konsumen dan perlengkapan rumah seperti seprei ranjang, penutup tempat tidur, tirai dan korden. Poliester industri digunakan dalam pengutan ban, tali, kain buat sabuk mesin pengantar (konveyor), sabuk pengaman, kain berlapis dan penguatan plastik dengan tingkat penyerapan energi yang tinggi.Fiber fill dari poliester digunakan pula untuk mengisi bantal dan selimut penghangat.

7.    Nilon 66
Nylon 6-6, juga disebut sebagai nilon 6,6, adalah jenis nilon. Nylon terdapat dalam berbagai jenis, dua yang paling umum untuk industri tekstil dan plastik adalah: nilon 6 dan nilon 6,6. Nilon digunakan untuk banyak hal, seperti serat karpet, pakaian, airbag, ban, tali, selang, stoking, parasut, dll.
8.    Polistirena 
Polistirena adalah sebuah polimer dengan monomer stirena, sebuah hidrokarbon cairyang dibuat secara komersial dari minyak bumi. Pada suhu ruangan, polistirena biasanya bersifat termoplastik padat, dapat mencair pada suhu yang lebih tinggi. Stirena tergolong senyawa aromatik. Polistirena padat murni adalah sebuah plastik tak berwarna, keras dengan fleksibilitas yang terbatas yang dapat dibentuk menjadi berbagai macam produk dengan detil yang bagus.Penambahan karet pada saat polimerisasi dapat meningkatkan fleksibilitas dan ketahanan kejut.Polistirena jenis ini dikenal dengan nama HighImpact Polystyrene (HIPS). Polistirena murni yang transparan bisa dibuat menjadi beraneka warna melalui proses compounding Polistirena banyak dipakai dalam produk-produk elektronik sebagai casing, kabinet dan komponen-komponen lainya. Peralatan rumah tangga yang terbuat dari polistirena, a.l: sapu, sisir, baskom, gantungan baju, ember.

9.    Fleksiglas
Polimetil Metakrilat disingkat PMMA mempunyai nama dagang flexiglass. Polimetil metakrilat merupakan polimerisasi adisi dari monomer metil metakrilat (H2C=CH-COOH3).  PMMA merupakan plastik yang kuat dan transparan. Polimer ini digunakan untuk jendela pesawat terbang dan lampu belakang mobil (kaca alkrilik).

2.5.          Manfaat Polimer

 Kita telah mengenal apa itu polimer dan apa saja macam-macam polimer. Kali ini kita bakal belajar tentang kegunaan/manfaat polimer. Polimer bisa dibilang bayak sekali manfaatnya untuk kehidupan kita. Sebut saja tas kresek yang kita gunakan setiap hari, asal sobat tahu tas kresek yang tiap hari kita pakai dengan segala macamnya berasal dari polimer. Berikut ini beberapa manfaat dan kegunaan polimer.
1.     Manfaat Polimer Plastik

Plastik berasal dari polimerisasi adisi dari berbagai monomer ikatan rangkap. Berikut contoh polimer plastik dan manfaatnya.
Ø  Polietena
Polietena merupakan polimerisasi dari monomer etena. Polietena punya titik didih 110o C dan banyak dimanfaatkan untuk botol, film, pembungkus, dan isolator alat-alat listrik.

Ø  Polipropilena
Merupakan gabungan molekul-molekul propena. Mirip sifatnya dengan  polietena namun lebih kuat. Polipropilena banyak digunakan untuk membuat tali, botol, karung, dan sebagainya.

Ø  Polivinilklorida(PVC)
Sobat hitung pernah dengan pipa PVC yang biasanya untuk membuat saluran air? Pipa itu terbuat dari Polivinilklorida. Manfaat polimer untuk membuat pipa, pelapis lantai, dan tongkat.
Ø  Teflon(PTFE)
Politetrafluoroetena (PTFE) atau teflon terutama digunakan untuk pelapis alat-alat memasak. Teflon bersifat ulet, kenyal, tahan zat kimia, tak mudah terbakar, isolator listrik dan panas yang baik, tak mudah lengket dan menempel. Dengan ada teflon di alat/panci masak untuk menggoreng sangat memudahkan kita memasak dan mencucinya.
Ø  Polivinil Asetat (PVC)
sebagai bahan pengemulsi cat.
Ø  Polistirena
Polistirena merupakan gabungan dari stirena. Manfaat polimer ini sebagai pembungkus makanan dan minuman (gelas plastik)
Ø  Polimetil Metakrilat (PMMA)
bentuknya plastik bening. Strukturnya keras namun ringan sehingga banyak dimanfaatkan sebagai pengganti gelas dan kaca pesawat terbang.

2. Manfaat Polimer Karet
a. Karet Alam
Karet alam terdiri dari rangkaian isoprena yang berasal dari alam. Sobat tahu ban mobil? Manfaat polimer ini terbesar adalah sebagai ban kendaraan. Karet yang awalnya lunak akan menjadi keras setelah di vulkanisir dengan menambahkan sedikit belerang.

b. Karet Sintesis 
  • Neoprena : tahan terhadap bensin, minyak tanah, lemak sehingga banyak  dimanfaatkan untuk bahan membuat selang karet, sarung tangan, dan sebagainya 
  • Karet Nitril : manfaat polimer ini mirip seperti Neoprena 
  •  Styrena Butadiena Rubber (SBR) : kalau yang alami kita punya karet  alam kalau    yang sintesis kita punya SBR. Manfaat polimer ini sebagai bahan ban motor.



3.     Serat Sintesis 
    a. Nilon 66 Merupakan polimer dari heksa metilen diamina dan asam adipat. Disebut nilon 66 karena baik heksa metilen diamina dan asam adipat masing-masing mempunyai 6 atom karbon. Karena sifatnya ulet, melar, dan kuat maka banyak digunakan untuk bahan membuat tali, jala, parasit, tenda, dan sebagainya. 
     b. Orlon (Poliakrilonitril) manfaat plomer  sebagai bahan karpet dan pakaian. 
    c. Dacron (Ploetilentreftalat) Dacron banyak digunakan sebagai kemasan minuman dengan kualitas yang baik.




BAB III
PENUTUP

3.1. Rangkuman

Ø Suatu molekul raksasa (makromolekul) yang terbentuk dari susunan ulang molekul kecil yang terikat melalui ikatan kimia disebut polimer (poly = banyak; mer = bagian). Suatu polimer akan terbentuk bila seratus atau seribu unit molekul yang kecil (monomer), saling berikatan dalam suatu rantai. Jenis-jenis monomer yang saling berikatan membentuk suatu polimer terkadang sama atau berbeda. Sifat-sifat polimer berbeda dari monomer-monomer yang menyusunnya.
Ø Klasifikasi Polimer
§  Polimer Berdasarkan Reaksi Pembentukannya
§  Polimer Berdasarkan Sifat Thermalnya
§  Polimer Berdasarkan Asalnya
§  Polimer Berdasarkan Jenis Monomernya

Ø Contoh Polimer :
Teflon (politetra-fluoroetilena) yang berwujud padat dibuat bila molekul-molekul gas tetra-fluoroetilena bereaksi membentuk rantai panjang. Contoh lain, molekul-molekul gas etilena bereaksi membentuk rantai panjang plastik polietilena yang ada pada kaleng susu. Vinil klorida, propena, tetra-fluoroetilena, dan stirena. Monomer akrilonitril membentuk polimer poliakrilonitril (PAN), yang dikenall dengan nama orlon, dan digunakan sebagai karpet dan pakaian “rajutan”. Ikatan rangkap pada karbon dalam monomer berubah menjadi ikatan tunggal, dan berikatan dengan atom karbon lain membentuk polimer.


Cirebon Time

Calender Uyee

Statistik

http://pengetahuanmateri.blogspot.com/

Blank

Diberdayakan oleh Blogger.

Kursor

Ruby Read more: http://riefsaz.blogspot.com/2012/12/kumpulan-kursor-keren-untuk-blog.html#ixzz2uhaFaLJh

Helikopter

Daftar Blog Saya